17 September 2009

Dari Budidaya, Wisata, Hingga Sekolah Jamur


Berawal dari jamur

USIANYA memang sudah tak muda lagi. Namun semangatnya membudidayakan jamur patut diacungi jempol. Ragam jamur dia pelajari sejak muda menjadikan Ratidjo HS, 64 tahun, kini hidup lebih dari cukup dari budidaya jamur.

Sejak muda, Ratidjo telah akrab dengan jamur. Bekerja di dua perusahaan budidaya jamur awal dari ketertarikannya untuk berwiraswasta jamur.

"Saat ahli jamur dari Taiwan datang ke perusahaan tempat saya bekerja, banyak pelajaran bagaimana berbudidaya jamur yang saya ketahui," kata Ratidjo, saat menceritakan awal merintis usaha kepada VIVAnews.

Ratidjo tidak mau setengah-setengah. Pria asli Dusun Miron, Desa Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta tak hanya sekedar menyerap ilmu budidaya, tetapi juga mencermati bagaimana pemasaran dari petani hingga ke pasar tradisional dan modern.

Bertekad wirausaha sendiri, Ratidjo mengundurkan diri dari perusahaan dan membuka usaha sendiri. Tak berhenti dengan produksi dan berjualan jamur mentah, dibantu kemampuan istrinya memasak, Ratidjo mencoba meramu berbagai macam menu dari jamur.

"Banyak yang kemudian tertarik. 2005 saya lalu membuka Rumah Makan Jejamuran yang menyediakan berbagai macam masakan dari jamur," katanya.

Jamur ia olah menjadi gudeg, tongseng, pepes, sate, jamur bakar, penyet jamur, rendang jamur crispy jamur, hingga tomyam jamur dan garang asem jamur.

Respon masyarakat terhadap hasil inovasinya berdatangan. Jika pada mulanya restoran Jejamuran hanya menghabiskan beberapa kilogram jamur, saat ini perhari Ratidjo menghabiskan sampai 150 kilogram jamur.

Bahkan pengunjung restorannya seringkali menjadikan lahan budidaya jamur sebagai tempat wisata. "Dari tempat saya ini, saya ingin nanti Dusun Miron menjadi Desa Wisata Jamur," katanya.

Agar memenuhi kebutuhan jamur untuk restorannya, Ratidjo tidak memenuhinya sendiri. Ia bermitra dengan sekitar 50 orang petani di sekitar Klaten, Boyolali, Bantul, Kulonprogo, Sleman, Kalasan, Pakem dan Godean. Ratidjo memberikan bibit dan dibudidayakan mitra usaha.

Daerah pemasaran jamur yang diberi merek Volva dan nama perusahaan CV Volva Indonesia menyebar. Untuk pemasaran jamur merang, daerah sepanjang Pantura hingga Cirebon, Jakarta, Tangerang, dan Bandung merupakan daerah pemasaran utama.

Bapak tiga orang anak ini juga memiliki empat agen pemasaran di Jember, Karawang, Cirebon dan Bandung. Omset usahanya juga mulai berkilau, Rp 3,6 - 4 miliar per tahun. Ratidjo juga membawahi sekitar 30 orang pekerja untuk budidaya dan restoran jamurnya.

Agar selalu menjaga kualitas jamur yang ia hasilkan, Ratidjo secara khusus menguji bibit jamurnya di labolatorium. Ia juga mengawasi ketat pemeliharaan. "Kalau kurang teliti, resikonya gagal panen," kata Ratidjo.

Dengan sistem mitra, Ratidjo sempat merasakan pukulan berat dalam berusaha di tahun 2000-2002. Saat itu, para petani tidak sanggup membayar bibit yang ia kirimkan. "Tetapi saya tertolong dengan permodalan dari bank," katanya.

Walau pun menilai dirinya cukup berhasil, Ratidjo ternyata belum puas. Ia mengangankan mendirikan sekolah jamur. Keinginannya, membagi ilmu dan mendidik orang-orang yang ingin membudidayakan jamur agar lebih sejahtera. - 31 Juli 2009

Sumber :
Hadi Suprapto,Anda Nurlaila
http://bisnis.vivanews.com/news/read/79258-
http://media.vivanews.com/thumbs/74542_jamur_tiram_thumb_300_225.jpg
dari_budidaya__wisata__hingga_sekolah_jamur
5 September 2009

09 September 2009

budidaya jamur

Budidaya Jamur Tiram


I. PENDAHULUAN


Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang bercabang. Karena tidak berklorofil, kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah dibuat oleh organisme lain yang telah mati

Jamur tiram bila kita budidayakan akan mendapat manfaat berganda. Selain rasanya lezat mengandung gizi yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram atau Oyster mushroom adalah protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 ing vitamin C. Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.

Secara social budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern. Secare ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya dan dapat meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat

II. SYARAT TUMBUH


Tempat tumbuh Jamur tiram termasuk dalam jenis jamur kayu yang dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organic yang ada didalamnya. Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu yang keras sebab kayu yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu kayu yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Kayu atau serbuk kayu yang berasal dari kayu berdaun lebar komposisi bahan kimianya lebih baik dibandingkan dengan kayu berdaun sempit atau berdaun jarum dan yang tidak mengandung getah, sebab getah pada tanaman dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan misellium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan serbuk kayu sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu serbuk kayu yang digunakan ticlak busuk dan tidak ditumbuhi jornur jenis lain.

Untuk meningkatkan produksi jamur tiram, maka dalam campuran bahan media tumbuh selain serbuk gergaji sebagai bahan utama, perlu bahan tambahan berupa bekatul dan tepung jagung. Dalam hal ini harus dipilih bekatul dan tepung jagung yang mutunya baik, masih baru sebab jika sudah lama disimpan kemungkinan telah menggumpal atau telah mengalami fermentasi serta tidak tercampur dengan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Kegunaan penambahan bekatul dan tepung jagung merupakan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Disamping itu perlu ditambahkan bahan-bahan lain seperti kapur ( Calsium carbonat ) sebagai sumber mineral dan pengatur pH meter

Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik Penambahan air yang tidak bersih dapat menyebabkan media terkontaminasi dengan mikroorganisme

Tingkat keasamon ( pH)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur ( Calsium carbonat )

Suhu udara
Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembabon 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.

Cahaya
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam, keadaan gelap/tanpa sinar, Sebaiknya selama masa pertumbuhan misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buch tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran ? 60 - 70 %

III. TAHAPAN DALAM KEGIATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM


1. Persiapan Media Tanam
Sebelum dilakukan penanaman ( inokulasi ) bibit kedalam media tanam, perlu dilakukan persiapan-persiapan antara lain:
Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.
Mencampur serbuk kayu dengan bahan-bahan lain seperti bekatul, tepung jagung dan kapur sampai merata ( homogen ) kemudian diayak.
Menambah air hingga kandungan air dalam media menjadi 60?-65 % lalu tentukan pH-nya dengan kertas lakmus.

Memasukkan media tanam kedalam kantung plastik polypropilene dan memadatkannya lalu bagian atas kantung plastik diberi cincin paralon kemudian dilubangi 1/3 bagian dengan kayu dan ditutup dengan kertas lilin serta diikat dengan karet pentil.
Melakukan sterilisasi pada suhu 95 OC selama 7 - 8 jam
Mendinginkan media tanam selama 8 - 12 jam dalam ruangan inokulasi

2. Penanaman ( Inokulasi
Inokulasi dilakukan setelah media tanam dingin dengan suhu antara 22 - 28 OC.
Menyiapkon alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penanaman ( inokulasi ).
Sterilisasi semua alat dan bahan yang akan digunakan
Membuka penutup/ kertas lilin dan memasukkan bibit dari dalam botol kedalam media tanam dengan menggunakan stik inokulasi.

Menutup kembali penutup/kertas lilin dan mengikat dengan karet pentil.
Memindahkan media tanam yang telah ditanami bibit tersebut kedalam ruangan inkubasi sampai tumbuh misellium jamur, Lamanya penumbuhan misellium jamur antara 45 - 60 hari.
Setelah misellium memenuhi kantong plastik dipindahkan ke ruang produksi dengan membuka tutup kontong plastik dan menyemprot air secara teratur

3. Panen
Setelah 10 - 15 hari kemudian dapat dipanen untuk pertama kali, panen berikutnya setiap dua hari sekali secara teratur selama 6 bulan.

Analisa Usaha Tani Jamur Tiram ( 5.000 Polybag )
I. Biaya operasional
a. Biaya langsung
* 5.000 polybeg @ RP. 2000,- = Rp. 10.000.000,-
* Tenaga kerja ( perawatan ,panen) = Rp.3.000.000,-
b. Biaya tak langsung
Kumbung ( Rumah jamur ) = Rp. 6.000.000,-
Ukuran 7 x 20 m
Tak terduga = Rp. 1.000.000,-
TOTAL = Rp. 20.000.000,-
II. Penerimaan Rp. 14.000.000,-
Periode I
Tiap polybog panen 0,4 kg
Harga RP. 7.000/ kg
Jadi : 0.4 x 5.000 = 2.000 kg x Rp. 7.000

sehingga 2.000 x 7.000 = 14.000.000.........priode-I
2.000 x 7.000 = 14.000.000.........periode-II
2.000 x 7.000 = 14.000.000.........priode-IIII
2.000 x 7.000 = 14.000.000.........periode-IV

panen dalam 4 periode berjumlah 42.000.000-modal 20.000.000 = 18.000.000
dengan angka seperti diatas sungguh sangat pontensial budidaya ini,,,,,,

08 September 2009

Rumah Jamur/Kumbung


Rumah jamur/kumbung kami, seperti pada umumnya kumbung di indonesia menggunakan bahan dasar bambu. Ini merupakan bangunan semi permanen yang paling ekonomis jika diperuntukkan bagi budidaya jamur tiram putih.
Biaya pembuatan kumbung pada umumnya rata-rata mencapai
Rp.80.000 - Rp.90.000 per m2 tergantung bahan yang dipakai, atap yang digunakan (asbes atau terpal) dan fasilitas rak baglog yang terdapat di dalamnya.

Secara teoritis, kumbung yang terbaik adalah kumbung yang dapat menjaga kelembaban optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur tiram. Selain itu terdapat sirkulasi udara yang memadai.
Gambar berikut ini adalah salah satu contoh rumah jamur atau kumbung yang terdapat di malaysia dan thailand. Bahan yang digunakan bukan gedek/besek bambu, melainkan bahan mulsa dan paranet. Rumah jamur ini memang didesain khusus untuk perkembangan jamur tiram dan merupakan bangunan semi permanen.
Secara detil, perencanaan pembuatan rumah jamur/kumbung untuk jamur tiram dapat dilihat pada gambar di sebelah ini.



Rumah jamur/kumbung kami, seperti pada umumnya kumbung di indonesia menggunakan bahan dasar bambu. Ini merupakan bangunan semi permanen yang paling ekonomis jika diperuntukkan bagi budidaya jamur tiram putih.
Biaya pembuatan kumbung pada umumnya rata-rata mencapai
Rp.80.000 - Rp.90.000 per m2 tergantung bahan yang dipakai, atap yang digunakan (asbes atau terpal) dan fasilitas rak baglog yang terdapat di dalamnya.

Secara teoritis, kumbung yang terbaik adalah kumbung yang dapat menjaga kelembaban optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur tiram. Selain itu terdapat sirkulasi udara yang memadai.
Gambar berikut ini adalah salah satu contoh rumah jamur atau kumbung yang terdapat di malaysia dan thailand. Bahan yang digunakan bukan gedek/besek bambu, melainkan bahan mulsa dan paranet. Rumah jamur ini memang didesain khusus untuk perkembangan jamur tiram dan merupakan bangunan semi permanen.
Secara detil, perencanaan pembuatan rumah jamur/kumbung untuk jamur tiram dapat dilihat pada gambar di sebelah ini.

Jual Jamur Tiram Segar

Kami bergerak di budidaya jamur tiram....kami menjual jamur tiram segar dengan kualitas terjamin, kami melayani penjualan partai ataupun eceran semua kalangan kami layani, daerah penjualan kami di depok, jakarta selatan, bogor, (untuk menjaga kualitas agar tetap segar dan terjamin)

untuk penjualan dapat menghubungi Heru 0817 4825 194

Usaha Jamur Tiram


Pada saat kondisi ekonmi yang serba sulit, kita dituntut untuk bisa menangani segala sesuatu dengan sangat efisen dan efektif. memiliki usaha sendiri merupakan salah satu alternatif yang tepat dijadikan solusi, satu diantara sekian banyak usaha yang memiliki peluang saati ini adalah budidaya jamur tiram putih, menurut MAJI (masyarakat Agribisnis Jamur) jamur tiram paling banyak diminati konsumen jamur tiram mendominasi dengan 55-60% total produksi nasional.
Dalam habitat aslinya jamur tiram dapat tumbuh optimal didataran tinggi dan didukung dengan tingakat kelembaban yang sesuai. Namun pada saat ini jamur tiram dapat tumbuh di dataran rendah asalkan suhu, kelembaban, dan komposisi media disesuaikan dengan habitatnya.
Hingga saat ini jamur tiram banyak dibudidayakan di jawa barat berdasarkan data yang ada jawa barat dapat memproduksi sekitar 10 ton tiap harinya dan mayoritas dipasarkan dalam bentuk jamur segar dan pemasarannya ke kota kerawang, bandung, bogor, sukabumi dan jakarta sendiri.

Didalam budidaya jamur tiram ada beberapa hal yang harus disiapkan antara lain.
1. Loksi budidaya
2. Kumbung / rumah jamur
3. Bibit jamur
4. Rak untuk baglog

Pada kesempatan ini dicukupkan dulu nanti dilain waktu dibahas lebih dalam lagi......


Site Meter